KH. Abdullah Ubaid (1899-1938)

PENDIRI ANSOR yang GEMAR BERSEPEDA MOTOR

KH. ABDULLAH UBAID
Lahir: di Kawatan, Surabaya
Pada 4 Jumadil Akhir 1318 H
/1899 M. Wafat : 20 Jumadil
Akhir 1357 H/8 Agustus 1938 M.
Pendidikan: Madrasah Al-
Chairiyah, Ampel; Pesantren Pa-
Suruan; Pesantren Tebuireng,
Jombang.
Pengabdian : Guru
Madrasah Nahdlatul Wathan
dan madrasah Al-Chairiyah;
pendiri Syubhanul Wathan;
pendiri BANO (Barisan Ansor
NO), cikal bakal GP Ansor.
Dikenal sebagai mubaligh.

NAMA Abdullah ubaid, ulama muda ini cukup terkenal di tahun 1920-an. Masyarakat Surabaya kala itu menjulikinya sebagai propagandis atau mubaligh yang sangat kondang, semacam Zainuddin MZ, kini. Penggemarnya tak cuma di Surabaya dan daerah sekitar Surabaya, tapi sampai ke Jawa Tengah bahkan Jawa Barat.
Selain sebagai mubaligh, dia juga dikenal sebagai ‘pembalap’ yang gemar bermotor-ria di jalanan. Hampir setiap perjalanan tugasnya, dia lebih suka mengendarai HD (Harley Davidson), sepeda motor ‘kerbau’ kesukaannya. Termasuk ketika menghadiri Muktamar NU ke-13 di Menes tahun 1938. Surabaya-Menes yang berjarak ratusan kilometer itu ditempuh dengan bersepeda motor. Di waktu senggang, Abdullah Ubaid suka memainkan gambus, alat musik petik sejenis gitar berbadan ‘bunting’ kegemarannya. Konon, lagu Bismillah tawakalna billah, lagu berirama kasidah yang terkenal itu, adalah ciptaannya. Dengan dua hobinya yang kurang lumrah untuk ukuran saat itu, dan kedudukannya sebagai mubaligh, Abdullah Ubaid digolongkan sebagai salah seorang tokoh pemuda yang mendahului zamannya. (Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kiai ini ada di Buku"MENAPAK JEJAK MENGENAL WATAK,Sekilas Biografi 26 Tokoh NU")

Comments :

0 comments to “KH. Abdullah Ubaid (1899-1938)”

Posting Komentar

 

Album

KH. Saifuddin Zuhri memberi sambutan pada acara Harlah NU ke-40, tahun 1966...

Album

KH. Saifuddin memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Da'wah kepada Presiden RI Ir. Soekarno, pada tanggal 02 Desember 1964

bingkai foto

Album

KH. Saifuddin Zuhri (no. tiga dari kanan) bersama Delegasi Indonesia lainnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, akan bertolak untuk menghadiri Konperensi Asia Afrika II di Aljazair, 26 Juni 1965