KH. Ali Ma’shum (1915-1989)

MENGANTAR PERUBAHAN

KH. ALI MA’SHUM
Lahir: 15 Maret 1915, di kota Lasem,
Jawa Tengah.
Wafat: 7 Desember 1989 di RSU Sardjito,
Yogyakarta. Dimakamkan di Pemakaman
Dongkelan, Bantul, Yogyakarta
Pendidikan: Pesantren Pekalongan;
Pesantren Tremas, Jawa Timur’
Mekkah Mukarramah.
Pengabdian: Pengasuh Pesantren
Al-Munawwair, Krapyak, Yogyakarta;
Rois ‘Aam PBNU; Mustasyar PBNU; Dosen
Tetap Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga;
Anggota Konstituante.
BIASANYA, bila seorang guru atau kiai mengajar putera kiai lain, ia akan memperlakukannya dengan istimewa karena hormat kepada orangtuanya. Tapi beda dengan seorang kiai yang mengasuh pondok pesantren di Krapyak, Yogyakarta. Beberapa putera kiai di pesantren itu ternyata diperlakukan sangat keras oleh sang guru. Waktu belajar yang diterapkan begitu ketat, sejak subuh sampai jam 21.00 malam hari. Mereka tak bisa seenaknya, karena ada kewajiban-kewajiban yang harus selalu dipenuhi. Pelajaran suatu kitab yang sudah lewat harus benar-benar dipahami dengan baik. Kapan saja mereka harus bisa menjawab pertanyaan guru, atau menerangkan kembali maksud pelajaran tersebut ketika diminta. Setiap hari mereka juga harus hafal bait-bait kitab tertentu. Dan kalau sampai tidak bisa, sang guru akan menghukumnya; berdiri terus sampai bisa. Bahkan, kalau sampai lama juga belum bisa, sang guru tak segan-segan mengikat mereka ke kursi atau meja.
Mereka itu adalah putera dan cucu menantu Kiai Munawir, yaitu Abdul Qadir, Mufid Mas’ud, Nawawi Abdul Aziz, Dalhar, Zainal Abidin, Ahmad dan Warson. Di kemudian hari mereka itu menjadi kiai yang cukup terkenal. Sedang guru tidak lain adalah Kiai Ali Ma’shum, menantu Kiai Munawir yang dipercaya untuk melanjutkan memimpin Pesantren Krapyak. Ketika itu perkembangan Pesantren Krapyak memang kurang menggembirakan. (Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kiai ini ada di Buku"MENAPAK JEJAK MENGENAL WATAK,Sekilas Biografi 26 Tokoh NU")

Comments :

0 comments to “KH. Ali Ma’shum (1915-1989)”

Posting Komentar

 

Album

KH. Saifuddin Zuhri memberi sambutan pada acara Harlah NU ke-40, tahun 1966...

Album

KH. Saifuddin memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Da'wah kepada Presiden RI Ir. Soekarno, pada tanggal 02 Desember 1964

bingkai foto

Album

KH. Saifuddin Zuhri (no. tiga dari kanan) bersama Delegasi Indonesia lainnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, akan bertolak untuk menghadiri Konperensi Asia Afrika II di Aljazair, 26 Juni 1965