KH. Muhammad Ilyas (1911-1970)

CERDAS DAN TEGUH PENDIRIAN

KH. MUHAMMAD ILYAS
Lahir: 23 November 1911, di
Desa Kraksaan, Probolinggi, Jawa Timur
Wafat: 5 Desember 1970. Dimakamkan
Di Taman Makam Pahlawan Kalibata,
Jakarta.
Pendidikan: Hollands Indische School
(HIS); Pesantren Tebuireng, Jombang;
Mekkah Mukarramah.
Pengabdian: Anggota Parlemen Sementara RI;
Menteri Agama; Dubes RI untuk Saudi Arabia,
Oman dan Yaman; Menteri Penghubung Alim Ulama;
Wakil Ketua DPA; Pengusul nama “Istiqlah” untuk
Masjid Istiqlal, Jakarta; Pendiri Taman Pendidikan
Puteri NU di Wonokromo, Surabaya.

Suatu hari di akhir tahun 1915, KH. A. Wahab Chasbullah bertandang ke kediaman Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari di Tebuireng, Jombang. Di halaman rumah KH. Hasyim, ia menjumpai seorang anak kecil sedang bermain-main dengan beberapa ekor angsa. Dihampirinya anak kecil itu sambil bertanya “Gus mengapa suara angsa itu keras sekali bunyinya?”
Anak kecil itu menjaawab, “Karena takdir Allah.” Kiai Wahab agak terkejut mendengar jawaban yang tidak diduga seperti itu. Ia lalu berniat menguji kecerdasan anak itu. Dengan berpura-pura mengajukan sanggahan, Kiai Wahab berkata, “Lha ya tidak begitu…. Angsa bisa bersuara keras itu karena ia memiliki leher yang panjang.”
Mendapat sanggahan demikian, anak kecil itu dengan spontan menjawab, “Kalau karena lehernya yang panjang, mengapa katak yang tidak punya leher suaranya justeru keras. Sedang ular yang lehernya panjang itu koq malah tidak bersuara?!”
Mendengar jawaban yang ‘mematikan’ itu, Kiai Wahab tertawa tergelak-gelak sambil menepuk-nepuk bahu anak kecil itu. “Engkau memang sungguh anak yang cerdas.” Anak kecil yang dipanggil dengan “Gus Mad” ketika itu berusia sekitar empat tahun. Dialah Muhammad Ilyas, putera dari kakak kandung isteri KH. Hasyim Asy’ari. Muhammad Ilyas dikemudian hari menjadi kiai besar dan menjadi salah seorang tokoh Nahdlatul Ulama. Ia pernah menjadi Menteri Agama dan Duta Besar RI di Saudi Arabia.(Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kiai ini ada di Buku"MENAPAK JEJAK MENGENAL WATAK,Sekilas Biografi 26 Tokoh NU")

Comments :

0 comments to “KH. Muhammad Ilyas (1911-1970)”

Posting Komentar

 

Album

KH. Saifuddin Zuhri memberi sambutan pada acara Harlah NU ke-40, tahun 1966...

Album

KH. Saifuddin memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Da'wah kepada Presiden RI Ir. Soekarno, pada tanggal 02 Desember 1964

bingkai foto

Album

KH. Saifuddin Zuhri (no. tiga dari kanan) bersama Delegasi Indonesia lainnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, akan bertolak untuk menghadiri Konperensi Asia Afrika II di Aljazair, 26 Juni 1965