KH. Zainal Mustafa (1907-1944)

PEJUANG dari SUKAMANAH

KH. ZAINAL MUSTAFA
Lahir: pada tahun 1907, di Desa
Cimerah, Sukamanah,
TasikmaLaya, Jabar.
Wafat : 25 Oktober 1944
karena menjalani hukuman mati.
Dimakamkan di Ancol, Jakarta,
tahun 1973 dipindahkan ke Taman
Makam Pahlawan Sukamanah.
Pendidikan: Pesantren Gunungpari;
Pesantren Cilenga, Pesantren Sukamiskin,
Jawa Barat; Pesantren Sukaraja;
Pesantren Jamanis; Mekah Mukarramah.
Perjuangan : Pendiri Pesantren
Sukamanah; Wakil Rois Syuriyah NU
Tasikmalaya; Pemimpin Pemberontakan
Sukamanah melawan Jepang.

“BIARLAH. Bebankan hal-hal yang berat dalam pemeriksaan tentara Jepang kepadaku. Jika terpaksa, boleh disebut nama kawanmu yang benar-benar sudah syahid (gugur dalam pertempuran).”
Benar saja. Dalam sebuah pemeriksaan yang ketat, untuk meringankan penderitaan orang lain dan atas kemauannya sendiri, segala tuduhan berat harus dipikul. Padahal proses pemeriksaan itu berjalan selama tiga bulan disertai dengan penyiksaan dan hinaan keji. Itulah salah satu ucapan, dan bentuk pengalaman – pengorbanan – berat yang pernah dilakoni Kiai Haji Zainal Mustafa, Sukamanah, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.

KIAI Haji Zainal Mustafa adalah ulama Jawa Barat yang dikenal sebagai pemimpin pemberontakan Sukamanah melawan Jepang. Namanya amat dikenal dan nyaris menjadi legenda di kalangan rakyat Singaparna, Tasikmalaya. Meskipun namanya populer, data tertulis yang diharapkan banyak menceritakan ketokohan Kiai Zainal Mustafa ternyata sangat terbatas.(Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kiai ini ada di Buku"MENAPAK JEJAK MENGENAL WATAK,Sekilas Biografi 26 Tokoh NU")

Comments :

0 comments to “KH. Zainal Mustafa (1907-1944)”

Posting Komentar

 

Album

KH. Saifuddin Zuhri memberi sambutan pada acara Harlah NU ke-40, tahun 1966...

Album

KH. Saifuddin memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Da'wah kepada Presiden RI Ir. Soekarno, pada tanggal 02 Desember 1964

bingkai foto

Album

KH. Saifuddin Zuhri (no. tiga dari kanan) bersama Delegasi Indonesia lainnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, akan bertolak untuk menghadiri Konperensi Asia Afrika II di Aljazair, 26 Juni 1965