Mukadimah

PENDAHULUAN

Memikirkan keadaan gengerasi yang akan datang adalah menjadi tanggung jawab bersama. Generasi yang dimaksudkan, adalah generasi yang akan mengalami banyak perubahan dan perkembangan situasi. Generasi yang akan datang itu harus diikhtiarkan agar tetap menjadi generasi penerus yang memiliki sifat- sifat "insan kamil", yaitu manusia paripurna. Generasi yang mampu membangun kesejahteraan atau kemaslahatan di lingkungan keluarga ("mashaalihul 'usroh") dan membantu mewujudkan kemaslahatan masyarakat umum ("mashaalihul 'ummah")
Pemikiran tentang generasi yang akan datang, tidak bisa lain kecuali menyiapkan dan melaksanakan suatu konsepsi generasi penerus dengan landasan semata-mata ketaqwaan kepada Allah SWT sebagaimana difirmankan dalam Al Qur'an (Surat An Nissa' : 9) yang artinya :
"Dan hendaknya takut kepada Allah, orang-orang yang kalu saja meninggalkan di belakang mereka anak cucu yang lemah yang mereka sendiri khawatir akan kesejahteraan hidup mereka di kelak kemudian hari. Oleh sebab itu bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah yang benar".

Agama Islam menamakan dirinya sebagai "rahmatan lil 'alamin", rahmat sejahtera dan mashlahatan bagi seluruh alam. Semua perintah-perintah Islam semata-mata untuk tujuan kemaslahatan bersama.

Terdorong oleh kebutuhan untuk mencapai kemaslhatan bersama dengan cara membantu mempersiapkan terwujudnya generasi penerus yang lebih baik, maka didirikanlah Yayasan Saifuddin Zuhri pada tanggal 25 Februari 1987 bertepatan dengan 26 Jumadil Akhir 1407 H.


TUJUAN

Tujuan Yayasan Saifuddin Zuhri adalah membantu mencerdaskan manusia Indonesia melalui kegiatan pendidikan, pengajaran, pengkajian dan penerbitan untuk mempertebal ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wata'ala dalam rangka meningkatkan pengabdian kepada Agama, Bangsa dan Negara.


IKHTIAR DAN PROGRAM

Untuk mencapai tujuannya, Yayasan Saifuddin Zuhri menjalankan kegiatan-kegiatannya antara lain :

1. Melaksanakan ikhtiar-ikhtiar guna membantu mewujudkan lingkungan yang menunjang kelancaran proses belajar-mengajar untuk mencerdaskan anak usia sekolah.
2. Membantu memperbanyak dan meningkatkan mutu sarana pendidikan dan pengajaran.
3. Melakukan penelitian, kajian, penerjemahan, penulisan dan penerbitan berkaitan dengan upaya pengenalan dan/atau pemecahan masalah keagamaan, kebangsaan dan kemasyarakatan.
4. Melaksanakan pendidikan, latihan dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia agar dapat lebih mandiri.
5. Menjalankan kegiatan-kegiatan lainnya yang dianggap perlu untuk mencapai tujuan Yayasan Saifuddin Zuhri.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk berbagai program antara lain :

1. .Program pengadaan dan perbaikan sarana pendidikan.
2. .Program beasiswa bagi anak berbakat.
3. .Program peningkatan dan pengembangan guru berbakat.
4. .Program belajar sholat dan membaca Al Qur'an.
5. .Program latihan keterampilan berprestasi melalui karya tulis-menulis
6. .Program pemberantasan buta aksara dan peningkatan berbahasa Indonesia.
7. .Program pengadaan bahan pustaka untuk perpustakaan sekolah dan pesantren.
8. .Program tukar-menukar bahan pustaka.
9. .Program penerjemahan dan pengadaan bahan pustaka langka.
10. Program kajian tentang pengembangan sumberdaya manusia dan pemeliharaan lingkungan hidupnya.
11. Program kajian tentang dinamika proses belajar-mengajar.
12. Program kajian tentang pengembangan kelembagaan dan kehidudpan pondok pesantren.
13. Program kajian tentang kehidupan beragama dan pengembangan masyarakat.




PROGRAM
PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PESANTREN
UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG TELAH DILAKUKAN
YAYASAN SAIFUDDIN ZUHRI


(Dari tahun 1998 s.d. 2005)

Comments :

0 comments to “Mukadimah”

Posting Komentar

 

Album

KH. Saifuddin Zuhri memberi sambutan pada acara Harlah NU ke-40, tahun 1966...

Album

KH. Saifuddin memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Da'wah kepada Presiden RI Ir. Soekarno, pada tanggal 02 Desember 1964

bingkai foto

Album

KH. Saifuddin Zuhri (no. tiga dari kanan) bersama Delegasi Indonesia lainnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, akan bertolak untuk menghadiri Konperensi Asia Afrika II di Aljazair, 26 Juni 1965