KH. Mahrus Ali (1906-1985)

KIAI MODERAT dan “JURU ISLAH” dari LIRBOYO

KH. MAHRUS ALI
Lahir: pada tahun 1906, di
Dukuh Gedongan, Cirebon,
Jawa Barat; Wafat : 26 Mei
1985. Pendidikan: Pesantren
Kasingan, Rembang, Jateng;
Pesantren Lirboyo, Kediri, Jatim;
Pesantren Tebuireng, Jombang;
Pesantren Watucongol,
Magelang, Jawa Tengah.
Pengabdian : Rois Syuriyah NU
Kediri; anggota Mustasyar
PBNU, sesepuh Kodam V Brawijaya;
Pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri;
Rektor Universitas Islam Tribakti.

“AH, biarkan saja. Mereka kan tidak tahu apa yang sedang saya lakukan. Lagi pula, mereka paling-paling juga orang-orang yang memang tidak senang dengan NU.
Kalimat bersahaja bernada datar itu merupakan jawaban dari seorang kiai. Jawaban itu disampaikan sehubungan dengan adanya beberapa komentar bernada sinis ketika sang kiai, beberapa waktu sebelumnya, berpelukan erat dengan seorang tokoh bernama Benny Moerdani, ketika itu Panglima ABRI. Di mata orang-orang yang sinis itu, berpelukan erat dengan orang semacam Benny Moerdani – yang Katolik itu – tidak layak dilakukan. Siapakah kiai itu?
Dialah KH. Mahrus Ali, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Kiai berperawakan “mungil”, agak tinggi dan kurus ini dikenal berani dan suka berterus terang. Nama kiai yang satu ini cukup populer di kalangan umat Islam di Indonesia. Tapi, namanya kian populer ketika ia termasuk salah satu dari empat kiai besar yang secara langsung ikut menskenariokan pembenahan dalam tubuh Nahdlatul Ulama menjelang Muktamar NU ke-27 di Situbondo, Jawa Timur. (Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kiai ini ada di Buku"MENAPAK JEJAK MENGENAL WATAK,Sekilas Biografi 26 Tokoh NU")

Comments :

0 comments to “KH. Mahrus Ali (1906-1985)”

Posting Komentar

 

Album

KH. Saifuddin Zuhri memberi sambutan pada acara Harlah NU ke-40, tahun 1966...

Album

KH. Saifuddin memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Da'wah kepada Presiden RI Ir. Soekarno, pada tanggal 02 Desember 1964

bingkai foto

Album

KH. Saifuddin Zuhri (no. tiga dari kanan) bersama Delegasi Indonesia lainnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, akan bertolak untuk menghadiri Konperensi Asia Afrika II di Aljazair, 26 Juni 1965