KH. R. As’ad Syamsul Arifin (1897-1990)

TOKOH KHARISMATIK yang TAMPIL di SAAT KRITIS
KH. R. AS’AD SYAMSUL ARIFIN
Lahir: pada tahun 1879 di Kota
Suci Mekkah, dan boyong ke Kampung
halaman, Pamekasan, Tahun 1901.
Wafat : 4 Agustus 1990.
Pendidikan: Pesantren Guluk-guluk
dan Pesantren Bangkalan, Madura;
Pesantren Tebuireng, Jombang;
Pesantren Sidogiri, Pasuruan;
Pesantren Siwalan, Panji, Sidoarjo,
Jawa Timur; Mekkah Mukarramah.
Pengabdian : Pengasuh Pesantren
Sukorejo, Banyuputih, Situbondo;
anggota DPRD Situbondo;
anggota Konstituante; Mustasyar PBNU.

DUNIA ini panggung sandiwara. Ceritanya mudah berubah…….
Syair lagu penyanyi kribo Ahmad Albar itu agaknya cukup tepat untuk menggambarkan kehidupan KH. R. As’ad Syamsul Arifin. Sampai awal 1982 nama Kiai As’ad, panggilan akrabnya, belum ‘berbunyi’. Kalaupun kedengaran berbunyi paling-paling baru sayup-sayup sampai ke telinga masyarakat. Tapi, pertengahan 1982 tiba-tiba namanya muncul sebagai pemain utama dalam pentas kehidupan nasional. Bukan hanya di pentas kaum ‘sarungan’, tapi juga di pentas kaum ‘berdasi’ dan ‘bersafari’. Namun, seperti nyanyian Ahmad Albar, jalan cerita cepat sekali berubah. Secepat kemunculan Kiai As’ad di pentas, secepat itu pula Kiai As’ad surut dari pentas.
Tanggal 2 Mei 1982 tercatat sebagai tanggal bersejarah bagi Kiai As’ad. Saat itulah pemunculannya di pentas nasional dimulai. Bersama Kiai Ali Ma’shum (mantan Rais ‘Aam PBNU, pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta) dan Kiai Machrus Ali (pengasuh dan pimpinan Pesantren Lirboyo), Kiai As’ad saat itu menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (ketika itu) Dr. KH. Idham Chalid. Dari pertemuan di kediaman Idham Chalid itu lahir pernyataan pengunduruan diri Idham Chalid sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ula¬ma (PBNU).
Pernyataan pengunduruan diri itu menghebohkan, bukan saja di kalangan NU, tapi juga masyarakat dan bangsa Indonesia pada umumnya. Maklum saja, saat itu Idham Chalid masih menjabat sebagai Ketua DPA (Dewan Pertimbangan Agung). Kehebohan itu bertambah-tambah ketika Idham Chalid mencabut kembali pernyataan pengunduran dirinya pada tanggal 14 Mei 1982. (Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kiai ini ada di Buku"MENAPAK JEJAK MENGENAL WATAK,Sekilas Biografi 26 Tokoh NU")

Comments :

0 comments to “KH. R. As’ad Syamsul Arifin (1897-1990)”

Posting Komentar

 

Album

KH. Saifuddin Zuhri memberi sambutan pada acara Harlah NU ke-40, tahun 1966...

Album

KH. Saifuddin memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Da'wah kepada Presiden RI Ir. Soekarno, pada tanggal 02 Desember 1964

bingkai foto

Album

KH. Saifuddin Zuhri (no. tiga dari kanan) bersama Delegasi Indonesia lainnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, akan bertolak untuk menghadiri Konperensi Asia Afrika II di Aljazair, 26 Juni 1965