KH. Thohir Bakri (1908-1959)

"GATUTKACA" dari PRABAN

KH. THOHIR BAKRI
Lahir: pada tahun 1908, di
Praban, sebelah selatan Tugu
Pahlawan, Surabaya, Jatim
Wafat : 26 Juli 1959.
Pendidikan: Pesantren Peterongan,
Jombang; Pesantren Tebuireng,
Jombang, Jatim;
Pengabdian : Wakil Ketua Subbanul
Wathan; Bendahara Da’watus Syubban;
Ketua NU Surabaya; Perintis GP Ansor;
Ketua Sarbumusi Surabaya; Presiden
Hoofd Bestuur Nahdlatul Oelama
Afdeeling ANO; Kepala KUA Surabaya;
Anggota Konstituante.

“SEPERTI kemarin saja kejadiannya, kalau saya mengingat rame-rame di Gedung Bubutan VI/2 Sura¬ba¬ya, sekretariat ANO (Ansor Nahdlatul Oelama). Padahal itu semua sudah 23 tahun yang lalu. Kalau saya datang ke Surabaya menemui beliau di Bubutan VI/2, selalu saja beliau berada di kantor, ketrak-ketruk menghadapi mesin tulis. Dan, kalu saya lihat dari belakang, beliau itu lagi mengerjakan tugas membalas surat-surat dari cabang-cabang ANO seluruh Indonesia. Kebanyakan beliau kerjakan sendiri, sebab Bung Umar Burhan, sekretarisnya yang hitam manis itu, sibuk pula dengan tugas lain.”
Itulah sebuah artikel, ditulis oleh H.A.A. Achsien di harian Duta Masyarakat 11Agustus 1959, mengenang KH. Thohir Bakri. Tulisan tersebut tidaklah berlebihan. Selama hayatnya, waktu, tenaga dan pikiran Thohir Bakri, hampir seluruhnya dicurahkan untuk kepentingan organisasi Ansor dan NU.
KH. Ahmad Abdul Hamid (sekarang Mustasyar PBNU), begitu membaca tulisan H.A.A. Achsien, dan namanya disebut-sebut sebagai sahabat karib yang sebaya dengan Thohir Bakri, segera membuat beberapa catatan pengalamannya bersama kawannya. Tulisan¬nya juga dimuat di harian milik NU itu, dua minggu kemudian.
“Waktu itu,” cerita Kiai Ahmad, “kebetulan bulan Ramadhan. Ia bersama saya mondok di Tebuireng, Jombang mengaji kitab Hadits Buchori kepada Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari. Selama di pondok ia selalu mengungkapkan angan-angannya, kapankah santri-santri di seluruh Indonesia bisa menjadi anggota ANO, lengkap dengan pakaian uniformnya. Berkali-kali ia menjumpai KH. Wahid Hasyim di gotakannya guna meminta nasihat tentang hal itu.” (Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kiai ini ada di Buku"MENAPAK JEJAK MENGENAL WATAK,Sekilas Biografi 26 Tokoh NU")

Comments :

0 comments to “KH. Thohir Bakri (1908-1959)”

Posting Komentar

 

Album

KH. Saifuddin Zuhri memberi sambutan pada acara Harlah NU ke-40, tahun 1966...

Album

KH. Saifuddin memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Da'wah kepada Presiden RI Ir. Soekarno, pada tanggal 02 Desember 1964

bingkai foto

Album

KH. Saifuddin Zuhri (no. tiga dari kanan) bersama Delegasi Indonesia lainnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, akan bertolak untuk menghadiri Konperensi Asia Afrika II di Aljazair, 26 Juni 1965