KH. Ridlwan Abdullah (1884-1962)

PENCIPTA LAMBANG NU

KH. RIDLWAN ABDULLAH
Lahir: pada tahun 1884, di Kam-
pung Carikan, Bubutan, Sura-
Baya. Wafat: pada tahun 1962.
Dimakamkan di Tembok, Sura-
baya. Pendidikan: SD Belanda;
Pesantren Buntet, Cirebon; Pe-
santren Siwalan, Panji, Sidoarjo;
Pesantren Bangkalan, Madura.
Pengabdian: Guru Madrasah
Nahdlatul Wathan; Pendiri NU
Dan anggota A'wan Syuriyah pe-
riode pertama; Ketua Bagian
"Khaira Umah" NU Surabaya;
pencipta lambang NU; Anggota
Konstituante.

SURABAYA, 1927. Tepatnya pada hari Ahad, 9 Oktober 1927 M bertepatan dengan tanggal 12 Rabiuts Tsani 1346 H. Muktamar NU ke-2 digelar. Sebagai organisasi baru yang usianya belum mencapai dua tahun ― NU berdiri tanggal 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1345 H ― NU agaknya memang perlu melakukan show of force. Setidaknya agar kehadiran organisasi yang didirikan oleh para ulama ini dapat dikenal oleh kalangan masyarakat lebih luas.
Karena itulah, acara muktamar tampaknya sengaja dibikin sedemikian semarak. Hotel Peneleh, tempat berlangsungnya muktamar, ditata apik. Umbul-umbul dengan beraneka warna menghiasi dan memenuhi halaman hotel yang luas. Benar-benar mengesankan, bahwa di situ tengah dilangsungkan sebuah pertemuan akbar.
Yang tak kalah menarik, adalah sebuah vandel berukuruan besar bergambar lambang organisasi NU yang dipasang tepat di pintu gerbang Hotel Peneleh. Pemandangan itu begitu mencolok. Setiap warga kota Surabaya yang lewat di depan Hotel Peneleh pasti tertegun demi melihat keelokan lambang NU itu. Lambang itu masih asing, karena memang baru pertama kali itu ditampilkan. (Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kiai ini ada di Buku"MENAPAK JEJAK MENGENAL WATAK,Sekilas Biografi 26 Tokoh NU")

Comments :

0 comments to “KH. Ridlwan Abdullah (1884-1962)”

Posting Komentar

 

Album

KH. Saifuddin Zuhri memberi sambutan pada acara Harlah NU ke-40, tahun 1966...

Album

KH. Saifuddin memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Da'wah kepada Presiden RI Ir. Soekarno, pada tanggal 02 Desember 1964

bingkai foto

Album

KH. Saifuddin Zuhri (no. tiga dari kanan) bersama Delegasi Indonesia lainnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, akan bertolak untuk menghadiri Konperensi Asia Afrika II di Aljazair, 26 Juni 1965