MEMBENTENGI AHLUSSUNAH WAL JAMA'AH
KH. R. ASNAWI
Lahir: pada tahun 1861,di Kudus, Jawa TengahWafat: 26 Desember 1959,Dimakamkan di Masjid Menara KudusPendidikan: Pesantren Mangunsari,Tulungagung, Jawa Timur;Pesanten Mayong, Jepara, Jawa Tengah;Mekkah MukarramahPengabdian: Komisaris SI Cabang Mekkah,pendiri Madrasah Kudsiyah di Kudus;pendiri NU dan seorang Mustasyar periodepertama; pengasuh pesantren di Kudus;pejuang dan mubaligh yang berani.SUATU hari, Hadratussyekh Hasyim Asy'ari merasa musykil ketika membaca sehelai surat yang disodorkan oleh puteranya, H. A. Wahid Hasyim. Kepada puteranya yang saat itu detemani oleh Saifuddin, pemimpin Ansor Banyumas, beliau memperlihatkan bagian-bagian isi surat yang dirasa amat berat. Kepada teman puteranya itu beliau menunjukkan surat berbahasa Arab tersebut dan mengatakan: "Aku merasa susah sekali, karena guru saya ini marah kepada saya. Masalahnya, karena saya mengizinkan terompet dan genderang yang dipakai anak-anak kita, Pemuda Ansor, padahal guru saya ini mengharamkan…."Demikian sekelumit cerita yang dicatat KH. Saifuddin Zuhri dalam otobiografinya, Berangkat dari Pesantren. Saat itu buat pertama kalinya dia bertemu Hadratussyekh Hasyim Asy'ari di kediamannya, Pesantren Tebuireng. Dalam Perjalannya menghadiri Muktamar NU ke-15 di Surabaya ia diminta oleh HA. Wahid Hasyim untuk mampir ke sana. Adapun orang yang dikatakan oleh Hadratussyekh sebagai gurunya yang mengirim surat tersebut tak lain adalah KH.R. Asnawi, salah seorang ulama sepuh, pendiri NU dari Kudus.Meskipun tidak pernah menjadi muridnya langsung, Hadratussyekh menganggap KH.R. Asnawi sebagai gurunya. Yang segera tampak dari kisah tadi, bahwa watak dan sikap KH. R. Asnawi begitu tegas dan konsisten dalam melihat persoalan. Sesuai dengan teks yang termaktub dalam kitab fiqh, maka begitu pula pendapatnya yang harus diamalkan ― termasuk mengenai terompet dan genderang. (Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Kiai ini ada di Buku"MENAPAK JEJAK MENGENAL WATAK,Sekilas Biografi 26 Tokoh NU")



Comments :

0 comments to “ ”

Posting Komentar

 

Album

KH. Saifuddin Zuhri memberi sambutan pada acara Harlah NU ke-40, tahun 1966...

Album

KH. Saifuddin memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Da'wah kepada Presiden RI Ir. Soekarno, pada tanggal 02 Desember 1964

bingkai foto

Album

KH. Saifuddin Zuhri (no. tiga dari kanan) bersama Delegasi Indonesia lainnya yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, akan bertolak untuk menghadiri Konperensi Asia Afrika II di Aljazair, 26 Juni 1965